Sunday 7 August 2011

Ingin berubah tapi tidak bisa

Pernah ngga sih kita menginginkan sebuah perubahan terjadi dalam hidup ini? Pasti ada saat dimana kita merasa ada sesuatu yang kurang, dan oleh karena itu kita ingin berubah. Misalkan ketika perut mulai buncit dan kita sadari bahwa ini saatnya untuk mulai berolah raga. Trus kita buat jadwal olah raga, tiga hari dalam seminggu yaitu setiap hari minggu, selasa, dan jumat. Tidak lupa menyiapkan alat2 yang dibutuhkan, minimal sepatu olah raga buat lari2 kecil. Tapi ketika hari minggu tiba, kita merasa sayang untuk melewatkan hari istirahat ini dengan bercapek2 lari. Akhirnya bablas lah jadwal hari minggu... dan hari2 yang lain.

Kenapa yah bisa begitu? Well, dari contoh di atas (dan dalam banyak kasus) masalahnya ada di konsistensi untuk terus maju menjalankan apa yang sudah kita niatkan. Dalam sebuah tulisan singkat Andreas Harefa yang pernah saya dapat di email saya, kunci sukses itu ada 3, yaitu mimpi, yakin dan tekun. Saat impian sudah terbayang, dan merasa yakin bahwa mimpi itu dapat kita raih dengan suatu usaha, maka saatnya untuk tekun melakukan usaha tersebut. Tetapi kebanyakan orang berhenti di mimpi dan yakinnya saja. Coba ingat2, berapa banyak anda punya impian tentang sesuatu dan yakin bahwa ada sebuah cara yang bisa ditempuh untuk mewujudkan impian itu. Tetapi saat harus merealisasikannya, anda berhenti dengan banyak alasan. Ngga punya waktu lah, capek, ngga bisa fokus, stress dan lain2.

Padahal impian dan keyakinan ada dalam dunia abstrak. Dua hal tersebut tidak riil. Dalam istilah Stephen Covey, dua hal tersebut adalah penciptaan pertama. Sebuah blue print, sama seperti gambar denah rumah yang akan dibangun di atas tanah kosong. Untuk mewujudkannya dalam dunia nyata, dunia kita, kita harus mulai membeli material yang dibutuhkan, menyewa tukang, mengawasi pengerjaannya, interior, exterior, sampai sentuhan terakhir. Inilah penciptaan kedua, inilah yang dimaksud dengan tekun. Bisa dibayangkan bila anda berhenti di tengah jalan saat sedang membangun rumah. Apa yang kita dapat bila kita berhenti? Hanya capek dan lelah. Rumah belum jadi, biaya sudah keluar, tenaga sudah terkuras.

Faktanya, sebagian orang mungkin sudah paham akan hal ini. Sama seperti orang yang sudah paham bahwa untuk mengurangi berat badan maka harus melakukan olah raga atau diet. Tapi toh tidak semua orang melakukan hal yang harus dilakukan untuk memperoleh hal yang mereka impikan. Kenapa sih? Tunggu tulisan selanjutnya ya.... hehehhe...

0 comments:

Post a Comment