Thursday 29 March 2012
Pentingnya bertarung
"Di dalam empat tahun itulah benih-benih kesadaran akan pentingnya bertarung bagi kemenangan nasib, telah kusemai dalam hati dan pikiranku".
Ini adalah penggalan kalimat yang sangat indah dalam halaman-halaman awal buku Merry Riana, Mimpi sejuta dolar. Buku yang baru dibeli minggu lalu dan baru sempat dibaca sedikit.
Ah... jadi teringat 5 tahun yang saya habiskan untuk kuliah dulu. Ada kisah-kisah keprihatinan dan kemandirian disana. Tetapi rasanya tidak ada satu pun yang membuat benih-benih kesadaran itu muncul. Memang ada suatu waktu ketika faktor kepepet membuat keinginan untuk memulai mencari pekerjaan sampingan timbul. Tapi saat rencana ini disampaikan ke orang tua, mereka melarang dan meminta untuk tetap fokus menyelesaikan kuliah. Akhirnya ya, ngga jadi nyari kerja...
Rupanya kesadaran akan pentingnya bertarung untuk sesuatu hal yang kita yakini adalah sebuah keharusan untuk menuju kesuksesan.
Merry sangat beruntung bahwa di usianya yang masih muda saat itu dia sudah menyadari tentang hal ini. Hanya saja kesadaran itu timbul akibat kondisi yang sedemikian rupa yang mungkin saya sendiri tidak sanggup menerimanya. Nah lo, kalo kaya gitu, namanya beruntung atau bukan sih???
Saturday 17 March 2012
Mulai menulis lagi
Setelah lama berkutat dengan perjuangan hidup sehari-hari, akhirnya mampir juga ke blog tercinta ini. Ngga terasa, ternyata sudah dari Agustus blog ini belum di update lagi.
Well, sharing aja nih. Dua hari yang lalu, selepas pulang kantor, iseng2 dengerin radio... Padahal jarang banget tuh yang namanya dengerin radio sejak bertahun-tahun yang lalu. Setelah gonta ganti channel, mampir di sebuah stasiun radio yang sedang mendatangkan narasumber Merry Riana. Somehow, tertarik juga setelah mendengar bahwa Merry sudah berpenghasilan 1 juta dolar di usia 26 tahun. Walah... jadi ingat, saat usia saya 26 tahun masih jadi staf junior di sebuah perusahaan.
Berhubung ngga konsen juga dengerin radionya, ngurusin si bayi dan kakaknya yang ngajak main, akhirnya ngga lengkap juga info tentang Merry Riana ini. Didorong oleh rasa curiosity, besoknya saya tanya mbah google... mbah, kata saya, siapa sih jeng Merry ini?
Jawaban si mbah luar biasa. Ternyata udah dari tahun lalu namanya Merry mencuat setelah menerbitkan buku berjudul Mimpi Sejuta Dolar. Banyak website yang membahas biografinya ybs, bahkan ada yang memberikan buku Merry sebagai hadiah.
Saya juga belum baca bukunya, jadi ngga tau banget soal isinya. Tapi nyontek dikit dari synopsis yang tersebar di internet, isinya bercerita tentang kehidupan seorang Merry mulai dari mengungsi ke Singapura akibat kerusuhan tahun 1998, hutang pendidikan dari pemerintah singapura hingga 40.000 dolar, hidup dengan biaya 10 dolar setiap hari, makan siang di kampus dengan setangkup roti, sampai perjuangannya untuk membangun bisnis.
Yang luar biasa adalah bagaimana Merry bekerja hingga melebihi batas-batas normal bagi kita-kita yang sudah nyaman dengan 7-8 jam kerja sehari. Diceritakan bahwa Merry bekerja 14 jam sehari, mengadakan 20 presentasi bisnis dalam sehari, dan dilakukan terus selama 7 hari seminggu. Waduh… kapan istirahatnya bu??
Tapi itulah, setelah ngintip itu, saya jadi tersadar. Semua orang bisa punya mimpi, tapi hanya sedikit sekali yang berjuang mewujudkan mimpinya. Komitmen yang ditunjukkan oleh Merry, sama dengan banyak komitmen yang saya baca dari biografi orang-orang sukses lainnya. Komitmen untuk berjuang sampai akhir. Sungguh luar biasa.
Okelah... for now, saya coba komitmen dulu untuk mengisi blog ini secara rutin. Next, semoga bisa mengikuti jejak sang motivator, mewujudkan mimpi sendiri.
Well, sharing aja nih. Dua hari yang lalu, selepas pulang kantor, iseng2 dengerin radio... Padahal jarang banget tuh yang namanya dengerin radio sejak bertahun-tahun yang lalu. Setelah gonta ganti channel, mampir di sebuah stasiun radio yang sedang mendatangkan narasumber Merry Riana. Somehow, tertarik juga setelah mendengar bahwa Merry sudah berpenghasilan 1 juta dolar di usia 26 tahun. Walah... jadi ingat, saat usia saya 26 tahun masih jadi staf junior di sebuah perusahaan.
Berhubung ngga konsen juga dengerin radionya, ngurusin si bayi dan kakaknya yang ngajak main, akhirnya ngga lengkap juga info tentang Merry Riana ini. Didorong oleh rasa curiosity, besoknya saya tanya mbah google... mbah, kata saya, siapa sih jeng Merry ini?
Jawaban si mbah luar biasa. Ternyata udah dari tahun lalu namanya Merry mencuat setelah menerbitkan buku berjudul Mimpi Sejuta Dolar. Banyak website yang membahas biografinya ybs, bahkan ada yang memberikan buku Merry sebagai hadiah.
Saya juga belum baca bukunya, jadi ngga tau banget soal isinya. Tapi nyontek dikit dari synopsis yang tersebar di internet, isinya bercerita tentang kehidupan seorang Merry mulai dari mengungsi ke Singapura akibat kerusuhan tahun 1998, hutang pendidikan dari pemerintah singapura hingga 40.000 dolar, hidup dengan biaya 10 dolar setiap hari, makan siang di kampus dengan setangkup roti, sampai perjuangannya untuk membangun bisnis.
Yang luar biasa adalah bagaimana Merry bekerja hingga melebihi batas-batas normal bagi kita-kita yang sudah nyaman dengan 7-8 jam kerja sehari. Diceritakan bahwa Merry bekerja 14 jam sehari, mengadakan 20 presentasi bisnis dalam sehari, dan dilakukan terus selama 7 hari seminggu. Waduh… kapan istirahatnya bu??
Tapi itulah, setelah ngintip itu, saya jadi tersadar. Semua orang bisa punya mimpi, tapi hanya sedikit sekali yang berjuang mewujudkan mimpinya. Komitmen yang ditunjukkan oleh Merry, sama dengan banyak komitmen yang saya baca dari biografi orang-orang sukses lainnya. Komitmen untuk berjuang sampai akhir. Sungguh luar biasa.
Okelah... for now, saya coba komitmen dulu untuk mengisi blog ini secara rutin. Next, semoga bisa mengikuti jejak sang motivator, mewujudkan mimpi sendiri.
Subscribe to:
Posts (Atom)